The Will Power Instinct (5) Kebohongan Besar Otak: Mengapa Kita Ssalah Membedakan Keinginan dengan Kebahagiaan


Ketika berurusan dengan kegembiraan, kita tidak dapat memercayai otak akan menunjukkan kea arah yang benar. Sistem penghargaan, pusat kesenangan, daerah yang dirangsang dari bagian sistem motivasi otak yang paling primitive, bagian yang berevolusi untuk mendorong kita ke arah tindakan dan konsumsi. Dopamine memberi tahu otak apa yang harus diperhatikan dan apa yang harus dilakukan tangan serakah kita. Serbuan dopamine tidak menciptakan kebahagiaan, perasaanya lebih seperti suatu gairah. Kita merasa waspada, terjaga, dan terpikat. Kita menyadari kemungkinan merasa baik dan bersedia bekerja untuk perasaan itu.
             Ketika dopamine mengambil alih perhatian Anda, pikiran menjadi berusaha untuk memperoleh atau mengulangi apa pun yang memicunya. Janji kesenangan bukanlah pengalaman langsung dari kebahagiaan, adalah strategi otak untuk membuat Anda berburu, menumpulkan, bekerja, dan merayu. Ketika dopamine menyebabkan otak kita pada misi mencari hadiah, kita menjadi orang yang menghadapi risiko paling besar, impulsive, dan versi kita di luar control sendiri. Ketika dopamine dilepaskan oleh suatu janji hadiah, dia juga membuat Anda lebih rentang terhadap godaan jenis lain. Tingginya kadar dopamine memperkuat iming-iming kepuasan segera, sementara membuat Anda kurang khawatir tentang konsekuaesni jangka panjangnya.
             Ketika dopamine menyebabkan otak kita pada misi mencari hadiah, kita menjadi orang yang menghadapi risiko paling besar, impulsive, dan versi kita di luar control sendiri. Ketika pusat kesenangan melepaskan dopamine, dia juga menirimkan pesan ke pusat kesenangan melepaskan dopamine, dia juga mengirimkan pesan ke pusat stres di otak. Di daerah otak ini, dopamine memicu pelepasan hormone stress. Hasilnya: Anda merasa cemas karena mengantisipasi objek dari keinginan. Kebutuhan untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan mulai seperti keadaan darurat hidup atau mati, masalah kelangsungan hidup. Kita memberikan atribut kesenangan apa pun yang memicu respons itu, dan stress karena belum memilikinya. Kita gagal untuk mengenali bahwa objek dari keinginan kita menyebabkan kenikmatan dan stress yang sudah diantisipasi.
             Janji hadiah  begitu kuat sehingga kita terus mengejar hal-hal yang tidak membuat kita bahagia, dan mengonsumsi hal-hal yang menyebabkan kita lebih banyak mengalamai penderitaan daripada kesenangan. Karena mengejar hadiah adlah tujuan utama dopamine, dia tidak akan pernah memberikan sinyal “berhenti”, bahkan ketika hasilnya tidak sesuai yang diinginkan.
             Ketika kita membebaskan diri dari janji hadiah yang keliru, kita sering menemukan bahwa hal yang kita cari untuk mendapatkan kebahagiaan adalah sumber utama dari kesengsaraan kita. Janji hadiah tidak menjamin kebahagiaan, tetapi tidak ada janji hadiah menjamin ketidakbahagiaan. Jiak ingin memiliki control diri, kita harus memisahkan pengahargaan sesungguhnya yang menyebabkan hidup kita berarti dari penghargaan palsu yang membuat terganggu dan kecanduan. Ketika dopamine mengarahkan kita pada godaan, kita harus membedakan keinginan dari kebahagiaan. Kita juga dapat merekrut dopamine dan janji hadiah untuk memotivasu diri kita sendiri dan orang lain. Keinginan bukanlah sesuatu yang baik atau buruk, yang penting adalah ke mana kita biarkan dia mengarahkan kita, dan apakah kita memiliki kebijaksanaan untuk tahu kapan mengikutinya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peranan SOP Dalam Proses Bisnis di PT Mayora Indah Tbk

Atomic Habits (20) Pengorbanan dalam Menciptakan Kebiasaan Baik

Quantum Learning (7) Teknik Mencatat Tingkat Tinggi