Atomic Habits (9) Peran Keluarga dan Teman dalam Membentuk Kebiasaan
Kultur
tempat kita tinggal menentukan perilaku-perilaku mana yang menarik bagi kita.
Kita cenderung mengambil kebiasaan yang dipuji dan diterima oleh kultur kita
karena kita memiliki hasrat yang kuat untuk menyesuaikan diri dan menjadi
bagian dari kelompok. Kita cenderung meniru kebiasaan tiga kelompok sosial:
yang akrab (keluarga dan teman), orang banyak (kelompok), dan orang berkuasa
(yang memiliki status dan prstise).
Salah satu hal yang efektif untuk
dilakukan guna membangun kebiasaan yang lebih baik adalah bergabung dengan
kultur tempat (1) perilaku yang anda inginkan dianggap normal dan (2) Anda
sudah meiliki sesuatu yang juga dimiliki oleh sesame anggota kelompok. Perilaku
normal kelompok sering kali lebih kuat daripada perilaku yang diinginkan secara
individu. Sering kali kita lebih baik keliru bersama kelompok daripada benar
tapi dikucilkan. Jika suatu perilaku dapat membuat kita disetujui, dihormati,
dan dipuji, kita merasa perilaku itu menarik.
Manusia sama seperti hewan yang
bergerombol. Kita ingin merasa bersesuaian, terikat dengan yang lain, dan
mendapatkan rasa hormat serta persetujuan dari sesame kita.
Kecenderungan-kecenderungan seperti ini sangat penting bagi kemampuan bertahan
hidup kita. Dalam sebagian besar sejarah evolusi nenek moyang kita hidup dalam
kelompok. Kita tidak memilih kebiasaan di babak awal hidup kita; kita meniru.
Kitas seperti mengikuti naskah yang diberikan kepada kita oleh teman dan
keluarga, oleh agama atau sekolah, oleh masyarakat di sekitar kita, dan oleh
masyarakat di lingkungan yang lebih besar.
Sering kali hidup seiring dan
sejalan dengan kelompok tidak terasa sebagai beban. Semua orang ingin merasa
dimiliki. Perilaku menjadi menarik ketika membantu kita menajdi sesuai. Tiap
kelompok menawarkan peluang untuk mendapatkan manfaat dari Kaidah Perubahan
Perilaku dan menajdikan kebiasaan kita lebih menarik.
Kekaraban memiliki pengaruh yang
kuat pada perilaku kita. Kita meniru kebiasaan orang-orang di sekitar kita,
sering meniru perilaku orang-orang di sekitar tanpa menyadarinya. Makin akrab
kita dengan seseorang, makin mungkin kita meniru beberapa kebiasaan mereka.
Teman dan keluarga memberikan semacam tekanan tak terlihat yang menarik kita ke
arah mereka. Kita menyerap kuallitas-kualitas dan kebiasaan-kebiasaan orang di
sekitar kita. Satu hal paling efektif yang dapat dilakukan untuk membangun
kebiasaan yang lebih baik adlah bergabung dengan kultur tempat perilaku yang
Anda inginkan dianggap perilaku yang normal. Kebiasaan-kebiasaan baru terkesan
dapat diraih ketika Anda melihat orang lain melakukannya setiap hari.
Perilaku normal kelompok sering
kali mengalahkan perilaku yang diinginkan oleh perorangan. Ada tekanan internal
yang sangat kuat untuk tunduk pada norma-norma kelompok. Ganjaran yang
diperoleh sering kali lebih besar daripada ganjaran karena memenangkan
perdebatan, karena terlihat cerdas, atau karena menemukan kebenaran. Hampir
selalu, kita lebih baik salah bersama kelompok daripada benar tapi sendirian.
Pikiran manusia tahu bagaimana harus menyesuaikan diri dengan orang lain. Ketika
mengubah kebiasaan berarti menantang kelompok, perubahan itu tidak menarik.
Kita tertarik meniru
perilaku-perilaku yang membuat kita dihormati, disepakati, dipuji, dan memiliki
status. Ini satu alasan kilta begitu peduli terhadap kebiasaan-kebiasaan orang
yang sangat efektif. Kita meniru oang yang kita kagumi. Kita juga termotivasi
untuk menghindari perilaku yang akan menurunkan status kita.
Komentar
Posting Komentar