The Power of Habit (1) Lingkar Kebiasaan - Bagaimana Kebiasaan Bekerja
Ganglia
basal adalah pusat bagi pengingatan pola dan bekerja berdasarkan pola-pola
tersebut. Dengan kata lain, ganglia menyimpan kebiasaan meskipun sebagian besar
lain otak tertidur. Kebiasaan, kata para ilmuwan, muncul karena otak
terus-menerus mencari cara untuk menghemat upaya. Bila dibiarkan saja, otak
akan mencoba menjadikan nyaris setiap rutinitas suatu kebiasaan, sebab
kebiasaan memungkin benak kita lebih sering bersantai. Naluri menghemat upaya
ini adalah keuntungan besar.
Namun, menghemat upaya mental juga
berisiko, sebab bila otak kita melakukan aktivitas pada waktu yang salah, kita
mungkin gagal menyadari sesuatu yang penting. Oleh karena itu ganglia basal
kita merancang sistem yang cerdas untuk menentukan kapan membiarkan kebiasaan
mengambil alih. Sistem tersebut adalah yang terjadi setiap kali segumpal
perilaku bermula atau berakhir. Proses di dalam otak kita ini merupakan suatu
lingkar bertahap tiga. Pertama, ada tanda (cue), pemicu yang memberitahu otak
untuk memasuki mode otomatis dan kebiasaan mana yang harus digunakan. Kemudia
ada rutinitas (Routine), yang bisa jadi fisik, mental, ataupun emosional.
Terakhir, ada ganjaran (reward), yang membantu otak mengetahui apakah lingkar
ini patut diingat untuk masa depan. Lama-kelamaan, lingkar ini, tanda,
rutinitas, ganjara, tanda, rutinitas, ganjaran menjadi semakin otomatis.
Kebiasaan bukanlah takdir. Ketika
kebiasaan muncul, otak berhenti berhenti turut serta penuh dalam pengambilan
keputusan. Otak berhenti bekerja keras, atau mengalihkan focus ke tugas-tugas
lain. Kebiasaan tak pernah benar-benar hilang. Kebiasaan diprogramkan ke dalam
struktur otak kita, dan itu merupakan keuntungan besar bagi kita. Masalahnya,
otak kita tidak bisa tahu mana kebiasaan yang jelek dan mana yang baik,
sehingga bila kita punya kebiasaan jelek, kebiasan itu selalu mengintai di
sana, menanti munculnya tanda dan ganjaran yang sesuai.
Tapi, dengan aturan neirologis baru
yang mengalahkan perilaku-perilaku itu,
bila kita memgang kendali atas lingkar kebiasaan, kita bisa mendorong
kecenderungan-kecenderungan buruk itu ke belakang. Tanpa lingkar kebiasaan,
otak kita akan padam, kewalahan menghadapi segala tetek-bengek kehidupan
sehari-hari.
Para peneliti telah mempelajari
bahwa tanda bisa berupa apa saja, dari pemicu visual seperti sebatang permen
atau iklan televisi sampai tempat, jam, emosi, urutan pemikiran, atau kumpulan
orang-orang tertentu. Rutinitas bisa sangat kompleks atau malah luar biasa
sederhana (sejumlah kebiasaan, misalnya yang berkaitan dengan emosi, diukur
dalam milidetik). Ganjaran bisa berkisar dari makanan atau bat-obatan yang
menyebabkan sensasi fisik, sampai bayaran emosional, misalnya perasaan bangga
yang mengiringi pujian atau ucapan selamat kepada diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar