Peranan SOP Dalam Proses Bisnis di PT Mayora Indah Tbk
The role of SOP in Business Processes at PT Mayora Indah Tbk
Peranan SOP Dalam Proses Bisnis di PT Mayora Indah Tbk
Ghina Alya Arziq
Jurusan
Administrasi Niaga
Politeknik
Negeri Bandung
Abstract
Keywords: SOP, Implementation, Process
Abstrak
Santosa
(2014:8) menjelaskan SOP ialah “Sekumpulan tulisan yang memuat langkah-langkah
khusus yang spesifik, yang menjelaskan tiap detail dari aktivitas untuk
menyempurnakan tugas-tugas sesuai dengan regulasi, perusahaan, kesehatan,
pendidikan, penerbangan, perindustrian, militer atau bahkan menjalankan usaha
kecil.”
Standar
Operasional Prosedur (SOP) ini dibutuhkan sebagai panduan untuk menjalalankan
tugas dan fungsi setiap elemen perusahaan guna memudahkan, merapihkan, dan
menertibkan sistem yang ada di perusahaan. Standar Operasional Prosedur (SOP) berisi mengenai urutan
proses melakukan pekerjaan dari awal hingga akhir. SOP dijadikan pedoman untuk
mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi pada perusahaan.
Tujuan
Pembuatan SOP: SOP menjadi pedoman bagi para pelaksana pekerjaan dalam sebuah
organisasi, termasuk di dalam bisnis. Dengan begitu, SOP dibuat untuk para
pelaksana pekerjaan yang bisa berarti para karyawan SDM dan Manajer. Oleh
karena itu, SOP dibuat dengan tujuan utama agar para pelaksana kerja tersebut
memiliki acuan kerja yang jelas.
Penerapan standar operasional prosedur (SOP) pada PT Mayora Indah Tbk telah berjalan dan diterapkan sehari-hari
oleh karyawan sejak PT Mayora Indah Tbk
menerbitkan SOP pada tahun 2012.
SOP yang tersusun dengan benar dan dapat diimplementasikan oleh semua karyawan di perusahaan membuat proses produksi berjalan lancar. Proses produksi yang berjalan lancar dapat membuat kualitas produk menjadi baik. Kualitas produk yang baik dapat meningkatkan permintaan dan pendapatan perusahaan. Sehingga PT Mayora Indah Tbk dapat menjadi market leader perusahaan manufaktur di bidang makanan dan minuman.
Kata kunci: SOP, Penerapan, Proses
1.
Latar Belakang/Pendahuluan
Meningkatnya
permintaan produksi pada industry manufaktur berbanding lurus dengan
meningkatnya angka pada pertumbuhan ekonomi. Semakin banyaknya lapangan
pekerjaan yang disediakan oleh industry manufaktur, semakin menciptakan dampak
yang besar bagi perekonomian Indonesia. Hal tersebut didukung oleh Sofyan
selaku Menteri Koordinator Perekonomian, yang menyatakan bahwa industri
manufaktur banyak menyerap tenaga kerja, sehingga dibutuhkan upaya lebih giat
lagi untuk mendorong kawasan industri (Putri, 2014). Dengan banyaknya tenaga
kerja yang diserap, industri manufaktur mampu meningkatkan pendapatan
masyarakat. Salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang berkembang pesat
adalah PT Mayora Indah Tbk.
Mayora merupakan salah satu eksportir terbesar di tanah air
yang memiliki lebih dari 80 jaringan distributor utama secara global dan
mengekspor produk ke lebih dari 100 negara. Pada Februari 2020,
perusahaan itu telah mengekspor lebih dari 250 ribu kontainer makanan dan
minuman olahan ke berbagai negara.
Salah satu faktor pendorong keberhasilan PT Mayora ini
terletak pada implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam proses
bisnis yang dijalankannya. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dibutuhkan
sebagai panduan untuk menjalalankan tugas dan fungsi setiap elemen perusahaan
guna memudahkan, merapihkan, dan menertibkan sistem yang ada di perusahaan. Standar Operasional Prosedur (SOP)
berisi mengenai urutan proses melakukan pekerjaan dari awal hingga akhir. SOP
dijadikan pedoman untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi pada perusahaan.
Jika Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dibuat secara baik dan benar dapat
dipatuhi oleh seluruh karyawan, maka bisnis yang dijalankan akan berkembang. Tanpa
adanya SOP, maka seluruh bagian perusahaan akan berjalan tidak efektif.
Perusahaan juga akan berjalan dengan pedoman yang tidak jelas dan baku sehingga
keefektifan kerja menjadi menurun.
Standar Operasional Prosedur (SOP) memang sangat diperlukan untuk
menghasilkan sistem yang berkualitas, efisien, teknis yang sangat konsisten
yang mampu mempertahankan kualitas control, meminimalkan pengeluaran serta memudahkan
pengawasan, sehingga proses bisnis tetap
berjalan.
2.
Teoritis
Menurut Tjipto Atmoko (2011), Standar Operasional Prosedur (SOP)
merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai
denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan
indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja,
prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
Santosa
(2014:8) menjelaskan SOP ialah “Sekumpulan tulisan yang memuat langkah-langkah
khusus yang spesifik, yang menjelaskan tiap detail dari aktivitas untuk
menyempurnakan tugas-tugas sesuai dengan regulasi, perusahaan, kesehatan,
pendidikan, penerbangan, perindustrian, militer atau bahkan menjalankan usaha
kecil.”
Sedangkan
menurut Ekotama (2013: 41)“SOP (Standard Operating Procedure) atau PSO
(Prosedur Standar Operasi) adalah suatu sistem yang digunakan guna merapihkan,
memudahkan serta menertibkan pekerjaan yang kita lakukan.”Hartatik
(2014)“menerangkan bahwa yang dimaksud dengan SOP adalah satu set instruksi
atau perintah yang disajikan secara tertulis dan digunakan oleh perusahaan atau
instansi untuk kegiatan atau aktivitas yang dilakukan berulangulang.”
Sailendra
(2015)“mengemukakan bahwa setiap perusahan dalam bentuk dan jenis apapun,
membutuhkan suatu panduan atau pedoman untuk melaksanakan tugas serta fungsi
dari setiap unit atau elemen yang ada di perusahan.”Jika perusahaan tidak
memiliki suatu pegangan atau pedoman untuk melaksanakan tugas dan fungsinya,
maka perusahaan akan sulit mengatur alur kerja yang dilaksanakan. Untuk itu
suatu perusahaan membutuhkan Standard Operating Procedure (SOP). SOP dapat
diartikan “Panduan proses kerja yang harus dilaksanakan setiap elemen
perusahaan maupun instansi. SOP juga berperan sebagai panduan hasil kerja yang
ingin diraih oleh suatu perusahaan maupun instansi. SOP dibuat dan didokumentasikan
secara tertulis yang memuat prosedur atau alur kerja secara rinci dan
sistematis”. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Standard Operating Procedure
(SOP) ialah sebuah dokumen tertulis yang berisi langkah-langkah atau tatacara
khusus dalam melakukan kegiatan rutin organisasi agar kegiatan tersebut
berjalan secara efektif dan efisien.
Berikut ini terdapat beberapa
tujuan SOP, antara lain:
- Mempertahankan tingkat kinerja
yang seragam atau keadaan tertentu serta kepuasan dan lingkungan saat melakukan
tugas atau tugas tertentu.
- Sebagai referensi saat melakukan
kegiatan tertentu untuk kolega dan atasan
- Untuk menghindari kesalahan atau
kesalahan, konflik, keraguan dan pemborosan dalam pelaksanaan kegiatan
dapat dihindari dan dikurangi.
- Merupakan parameter untuk menilai
kualitas layanan
- Menjadi lebih banyak jaminan untuk
penggunaan energi dan sumber daya yang efisien dan efektif
- Untuk menjelaskan alur kerja,
wewenang dan tanggung jawab pejabat terkait
- Sebagai dokumen yang
mengklarifikasi dan mengevaluasi proses kerja ketika terjadi kesalahan
atau diduga terjadi kesalahan administrasi dan kesalahan administrasi
lainnya, sehingga berfungsi sebagai pelindung rumah sakit dan karyawan
- Digunakan sebagai dokumen dalam
pelatihan
- Sebagai dokumen historis ketika revisi SOP baru telah dibuat
2.2 Jenis SOP
1. 1. Jenis
SOP berdasarkan pada jenis kegiatan
- SOP Teknis adalah salah satu prosedur standar yang merinci pengoperasian perangkat atau operator dengan peran atau kualifikasi.
- SOP manajemen adalah prosedur standar umum yang tidak merinci pekerjaan beberapa lembaga atau individu dengan berbagai peran atau jabatan.
- SOP Mikro adalah SOP yang merupakan bagian dari kegiatan SOP Makro
- SOP Makro adalah kumpulan
dari beberapa SOP Mikro yang terintegrasi dan membentuk serangkaian kegiatan
dalam SOP
- SOP Final adalah SOP yang dalam ruang lingkup kegiatannya merupakan proes akhir atau menghasilkan output yang terbaru atau final
- SOP Parsial adalah SOP yang dalam ruang lingkup kegiatannya belum mencapai proses akhir, sehingga masih memiliki beberapa kegiatan berkelanjutan agar menghasilkan output akhir
4. 4. Jenis
SOP berdasarkan ruang lingkup dan jenis kegiatan
- SOP Khusus (spesifik),
merupakan SOP yang berdasarkan sifat, isi, dan kegiatannya berbeda dalam
implementasiannya, pelaksana, serta tempat SOP ini diterapkan
2.3
Langkah Pembuatan SOP
- 1.
Mengidentifikasi kebutuhan
- 2.
Mengevaluasi dan menilai kebutuhan
- 3.
Menetapkan kebutuhan
- 4.
Menentukan tindakan
Output dari
tahap ini adalah keputusan akan tindakan yang dilakukan.
B.Tahap Pembentukan
Organisasi Tim
dalam melaksanakan tindakan yang telah ditentukan dalam Tahap Persiapan. Tahap
ini terdiri
dari (5) lima langkah yaitu:
- 1. Menetapkan orang atau tim dari unit kerja yang
bertanggung jawab sebagai pelaksana
- 2. Menyusun pembagian tugas pelaksanaan
- 3.
Memilih orang yang menjadi penanggung jawab atas
pelaksanaan pada umumnya
- 4.
Menetapkan mekanisme pengendalian pelaksanaan
- 5.
Membuat pedoman pembagian tugas pekerjaan dan kontrol
pekerjaan
Output dari
tahap ini adalah pembagian tugas pekerjaan dan kontrol pekerjaan.
C.Tahap Perencanaan
- 1. Menyusun strategi dan metodologi kerja
- 2.
Menyusun perencanan kerja
- 3.
Menyusun pedoman perencanaan dan program kerja secara
terperinci
Output dari
tahap ini adalah pedoman perencanaan dan program kerja secara terperinci.
- 1. Mengumpulkan informasi terkait yaitu metode pendekatan
sistem atau risiko kegiatan
- 2.
Mengumpulkan informasi terkait lainnya yaitu alur
otorisasi, kebijakan, pihak yang terlibat, formulir, keterkaitan dengan
prosedur lain.
- 3.
Menetapkan metode dan teknik penulisan SOP
- 4.
Menulis SOP
- 5.
Membuat draft pedoman SOP
Output dari
tahapan ini adalah draft pedoman SOP.
E. Tahap Uji Coba
- 1.
Merancang metodologi uji coba
- 2.
Mempersiapkan tim pelaksana uji coba
- 3.
Melaksanakan uji coba
- 4.
Menyusun laporan hasil uji coba
Output dari
tahap ini adalah laporan hasil uji coba yang digunakan untuk menyempurnakan
draft pedoman SOP.
F. Tahap
Penyempurnaaan
- 1.
Membahas laporan hasil uji coba
- 2.
Merancang langkah penyempurnaan pedoman SOP
- 3.
Menyusun pembagian tugas penyempurnaan
- 4.
Melaksanakan penyempurnaan
- 5.
Menyusun final pedoman SOP
Output dari
tahap ini adalah final pedoman SOP yang dapat digunakan sebagai pedoman standar
dalam unit kerja.
G.Tahap Implementasi
- 1.
Menetapkan metodologi dan materi implementasi
- 2.
Menetapkan tim pelaksana implementasi
- 3.
Melaksanakan implementasi
- 4.
Menyusun laporan implementasi
Output dari
tahapan ini adalah laporan implementasi yang digunakan sebagai dasar dalam
tahap pemeliharaan dan audit.
H. Tahap Pemeliharaan
dan Audit
dari 7 (tujuh) langkah yaitu:
- 1.
Merencanakan kegiatan pemeliharaan dan audit atas
pedoman SOP yang diterapkan
- 2.
Membentuk tim pemeliharaan dan audit
- 3.
Melaksanakan pemeliharaan dan audit
- 4.
Membuat laporan pemeliharaan dan audit
- 5.
Menyimpulkan temuan‑temuan dan menyusun perencanaan
perbaikan
- 6.
Melakukan perbaikan sesegera mungkin jika perbaikan
dilakukan kecil dan sifatnya rutin
- 7. Melaksanakan tahap‑tahap penyusunan SOP dari awal jika perbaikan yang diperlukan besar dan bersifat tidak rutin.
2.3 Perusahaan Industri Manufaktur
Banyak factor yang
terlibat dalam proses produksi. Dimulai dari sumber daya manusia, sumber daya
alam, hingga peralatan seperti mesin-mesin besar. Perusahaan manufaktur ini
dikategorikan sebagai perusahaan dagang karena sifatnya yang menjual sebuah
produk untuk mendapatkan profit.
Definisi dari
perusahaan manufaktur, yaitu merupkan badan usaha yang mengolah bahan mentah
menjadi produk setengah jadi atau jadi yang memiliki profit. Dalam proses
pengolahannya, perusahaan menggunakan mesin, peralata, dan sumber daya manusia.
Agar proses bisnis
dapat berjalan dengan baik, perusahaan manufaktur membuat Standar Operasional
Proseur (SOP) untuk setiap proses dan kegiatan dalam bagian/unitnya
masing-masing yang telah ditetapkan. SOP digunakan sebagai pedoman tenaga kerja
dalam pelaksanaan pekerjaan di perusahaan. Di Indonesia, perusahaan yang
bergerak di bidang manufaktur sering disebut dengan pabrik.
Setiap
perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur memiliki karakteristik metode
penjualan yang berbeda-beda. Sejauh ini, ada 3 perbedaan metode yang digunakan
oleh mereka sesuai dengan produk yang dijual kepada para pelanggan, yaitu:
1. Make to Stock
Perusahaan membuat produk kemudian menaruh produknya
dalam gudang sebagai stock
2. Make to Order
Jika tidak ada pesanan yang dating, perusahaan
tersebut tidak akan membuat produk untuk disimpan sebagai stok
3. Make to Assemble
Merupakan campuran dari kedua jenis tipe. Perusahaan
tetap membuat produk terlebih dahulu namun dibuat secara sederhanan, kemudian
akan dimodifikasi sesuai dengan pesanan.
Faktor Kunci Manufaktur
1. Produktivitas
Perlu adanya strategi pemasaran yang matang agar bisa
mendapatkan keuntungan yang tinggi. Karena membuat stok produk berarti membuat
cost atau modal membengkak.
2. Quality Control
Banyaknya pesaing yang memiliki kualitas serta harga
yang lebih terjangkau, membuat perusahaan harus mampu bertahan dengan
menciptakan produk yang lebih berkualitas namun harga tetap murah.
3. Desain Terbaik
Desain yang cantik merupakan strategi untuk bersaing
dengan para competitor. Dengan memberikan desain yang terbaik perusahaan dapat
mengalahkan para pesaingnya.
4. Modal yang kompetitif
Jika mendapatkan keuangan yang maksimal, maka modal
yang dikeluarkan sangatlah kecil. Karena semakin banyak produksi yang dilakukan
sebuah perusahaan akan menekan harga modal.
2.4. Peranan SOP Pada
Perusahaan Industri Manufaktur
Implementasi
SOP menunjang perusahaan untuk bertahan menstabilkan kualitas control dan
proses-proses yang telah ditetapkan serta menjaga perusahaan tetap mematuhi
peraturan pemerintah
Jika
terjadi kesalahan pada
saat perancangan pembuatan SOP maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Jika terjadi kesalahan saat
bisnis berjalan, bisnis akan merugi. Oleh karena itu, agar fungsi SOP dapat berjalan dengan baik, maka SOP harus sejelas mungkin agar tidak mengandung kesalahpahaman atau
informasi, dan diperlukan monitoring dan evaluasi selama pelaksanaan SOP. Penerapan SOP dapat diselaraskan dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan agar dapat memaksimalkan hasil yang diperoleh.
Untuk memperkenalkan SOP kepada setiap pihak yang terlibat didalam
SOP dan menjadikan SOP sebagai pedoman penting dalam setiap operasi rutin, diperlukannya
proses implementasi. Proses implementasi harus dirancang sedemikian rupa untuk
memastikan bahwa:
·
Semua pihak dalam perusahaan mendapat informasi terbaru mengenai
SOP baik yang sudah diperbaiki ataupun SOP yang terbaru
·
Mendistribusikan arsip dokumen SOP sesuai dengan kebutuhan yang
mudah diakses oleh seluruh karyawan, terutama yang terlibat langsung dalam SOP
·
Setiap personil dalam perusahaan mengerti peran dan memiliki
pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menerapkan SOP dengan benar dan
efektif termasuk pemahaman mengenai konsekuensi jika terjadi kesalahan dalam
penerapan SOP tersebut.
·
Adanya penanggungjwab yang mengawasi jalannya proses, memprediksi
kemungkinan masalah yang terjadi, dan memberi dukungan dalam proses
implementasi
3.
Diskusi
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT
Mayora Indah, Tbk bergerak di bidang pengelolaan makanan dan minuman, berlokasi
di Tanggerang yang berdiri pada tahun 1977 dan menjadi perusahaan publik pada
tahun 1990. Memiliki target market ASEAN, kemudian melebarkan pangsa pasarnya
ke Negara-negara di Asia. Hingga saat ini produk persereoan ini telah tersebar
di 5 benua di dunia.
Sebagai
salah satu Fast Moving Consumer Goods Companies, PT. Mayora Indah Tbk telah
membuktikan dirinya sebagai salah satu produsen makanan berkualitas tinggi dan
telah mendapatkan banyak penghargaan, diantaranya adalah “Top Five Best Managed
Companies in Indonesia” dari Asia Money, “Top 100 Exporter Companies in
Indonesia” dari majalah Swa, “Top 100 public listed companies” dari majalah
Investor Indonesia, “Best Manufacturer of Halal Products” dari Majelis Ulama
Indonesia, Best Listed Company dari Berita Satu, “Indonesia’s Corporate
Secretary Award, Top 5 Good Corporate Governance Issues in Consumer Goods
Sector, dari Warta Ekonomi dan banyak lagi penghargaan lainnya.
3.1.1 Visi
dan Misi Perusahaan
1.
Menjadi
produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen
domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam
kategori produk sejenis.
2.
Dapat
memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata-rata industri dan memberikan value
added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.
3.
Dapat
memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan
berada.
3.1.2 Bisnis
Utama
Kegiatan
Usaha Serta Jenis Produk Yang Dihasilkan
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha Perseroan diantaranya
adalah dalam bidang industri. Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk. dan entitas anak
memproduksi dan secara umum mengklasifikasikan produk yang dihasilkannya
kedalam 2 (dua kategori) yaitu makanan olahan dan minuman olahan, yang meliputi
6 (enam) divisi, yaitu divisi biskuit, divisi kembang gula, divisi wafer,
divisi wafer, divisi coklat, divisi kopi, dan divisi makanan kesehatan yang
masing masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi
Brand
Highlights
Di
Indonesia, PT Mayora Tbk tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang
memproduksi makanan dan minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai market
leader yang sukses menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada
kategorinya masing masing
Hingga
saat ini, Perseroan ini dan entitas anak tetap konsisten pada kegiatan
utamanya, yaitu dibidang pengolahan makanan dan minuman. Sesuai dengan
tujuannya, Perseroan bertekad akan terus menerus berupaya meningkatkan segala
cara dan upaya untuk mencapai hasil yang terbaik untuk kepentingan seluruh
pekerja, mitra usaha, pemegang saham, dan para konsumennya.
Di Indonesia,
Perseroan tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi makanan dan
minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai market leader yang sukses
menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masing.
Produk-produk hasil inovasi Perseroan
tersebut diantaranya :
• Permen
Kopiko, pelopor permen kopi
• Astor,
pelopor wafer stick
• beng
beng, pelopor wafer caramel berlapis coklat
• Choki-choki,
pelopor coklat pasta
• Energen,
pelopor minuman cereal
• Kopi
Torabika Duo dan Duo Susu, pelopor coffee mix
• Kopiko
Brown Coffee, pelopor racikan kopi dengan gula aren
• Torabika
Creamy Latte, pelopor kopi Latte dengan sajian gula terpisah
3.2
Pembahasan
3.2.1
Implementasi
SOP di PT Mayora Indah Tbk
Flow Process Pembuatan Wafer
flow process dari
produksi wafer pada PT. MAYORA INDAH Tbk. terlihat pada gambar 2.3 sebagai
berikut:
Gambar 1 Flow Process
Pembuatan Wafer
(Sumber:
SOP PT. MAYORA INDAH Tbk., 2012)
Sanitasi
PT. MAYORA INDAH Tbk. Divisi Wafer Jatake 1 diatur dalam SSOP (Sanitation
Standard Operating Procedures) yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya
kontaminasi terhadap produk pangan dengan mengen dalikan setiap permukaan yang
kontak langsung dengan produk pada setiap region didalam produksi wafer.
Prosedur SSOP meliputi kondisi permukaan yang kontak langsung dengan pangan,
kebersihan dan keamanan air, serta bother control dalam region produksi.
Sanitasi baik dalam region luar ataupun dalam pabrik harus diperhatikan karena
sangat berpengaruh terhadap kualitas wafer yang dihasilkan. Region luar pabrik
yang tidak bersih dapat membawa cemaran masuk ke region bagian dalam pabrik
melalui kendaraan ataupun pekerja sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi
pada region produksi, bahan baku, maupun produk jadi (completed great).
Kebersihan pabrik menjadi tanggung jawab seluruh pekerja dibantu dengan bagian
kebersihan. PT. MAYORA INDAH Tbk. sudah menjaga sanitasi region luar pabrik
dengan baik, terbukti dengan kondisi luar yang terlihat bersih dan rapi, tidak
ada sampah yang berserakan karena tempat sampah yang disediakan sangat memadai,
sedangkan kebersihan di dalam pabrik sudah dilakukan dengan baik dengan adanya
prosedur cleaning dan implementasinya dilakukan dengan baik oleh setiap
karyawan (PT. MAYORA INDAH Tbk., 2018).
Sanitasi peralatan untuk mesin cream spreading, mesin cutting dan mesin packaging dilakukan dengan metode cleaning out place (COP) yaitu proses sanitasi secara manual
menggunakan sabun dan sikat pembersih dengan membuka bagian-bagian mesin
seperti pipa, klem, valve dan pompa.
Metode cleaning out place (COP) yang dilakukan meliputi beberapa tahap
sebagai berikut (SOP PT. Mayora Indah Tbk., 2012):
1.
Pre
cleaning, tahap awal yang dilakukan yaitu membongkar semua
bagian-bagian mesin dan menvacum
bagian mesin dengan angin compressor
kemudian merendam/mengelap peralatan dengan air panas (60oC – 80oC)
untuk melarutkan minyak/cream yang
menempel.
2.
Pembersihan, tahap ini peralatan
dibersihkan dengan air panas (60oC – 80oC) dan larutan
pembersih (blue ocean 10%) dengan
menggunakan lap pembersih, sikat dan spons.
3.
Pembilasan, tahap ini peralatan dibilas
dengan menggunakan air panas (60oC
– 80oC) dengan menggunakan box
dan lap serbet steril.
4.
Perakitan, tahap ini peralatan uang
sudah dibilas dirakit kembali seperti semula dan kemudian dilakukan
penyemprotan larutan antibacI dan alcohol 70%.
3.2.2
Peranan SOP di PT Mayora Indah Tbk
Tujuan Pembuatan SOP: SOP
menjadi pedoman bagi para pelaksana pekerjaan dalam sebuah organisasi, termasuk
di dalam bisnis. Dengan begitu, SOP dibuat untuk para pelaksana pekerjaan yang
bisa berarti para karyawan SDM dan Manajer. Oleh karena itu, SOP dibuat dengan
tujuan utama agar para pelaksana kerja tersebut memiliki acuan kerja yang
jelas.
Penerapan SOP meliputi
tahapan-tahapan sistematis, dimulai dari langkah memperkenalkan SOP sampai pada
pengintegrasian SOP dalam pelaksanaan prosedur-prosedur keseharian oleh
organisasi. Proses penerapan harus dapat memastikan bahwa tujuan-tujuan
berikut: Setiap pelaksana mengetahui SOP yang baru/diubah dan mengetahui alasan
perubahannya. Salinan SOP disebarluaskan sesuai kebutuhan dan siap diakses oleh
semua pengguna yang potensial.
Setiap pelaksana
mengetahui perannya dalam SOP dan dapat menggunakan semua pengetahuan dari
kemampuan yang dimiliki untuk menerapkan SOP secara aman dan efektif (termasuk
pemahaman mengenai akibat yang akan terjadi bila gagal dalam melaksanakan SOP).
Pada prinsipnya, standar operasional
prosedur lebih diorientasikan pada penilaian kinerja internal kelembagaan,
terutama dalam hal proses kerja di lingkungan organisasi termasuk kejelasan
unit kerja yang bertanggungjawab. Standar operasional prosedur berbeda dengan
pengendalian program yang lebih diorientasikan pada penilaian pelaksanaan dan
pencapaian outcome dari suatu program. Namun keduanya saling berkaitan karena
standar operasional prosedur merupakan acuan bagi perusahaan dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya, termasuk dalam pelaksanaan program. SOP dapat digunakan untuk
penilaian kinerja secara eksternal dan pedoman yang sifatnya internal
digabungkan dengan pedoman eksternal berupa responsivit, responsibilitas, dan
akuntabilitas untuk terwujudnya kestabilan
proses bisnis di perusahaan. Pentingnya SOP dalam proses bisnis di perusahaan menunjukan hasil yang signifikan pada pendapatan
perusahaan.
Untuk
mewujudkan perusahaan yang terus tumbuh berkembang dan berdaya saing tinggi
sambil tetap menjaga kepentingan seluruh stakeholder dan meningkatkan nilai
bagi pemegang saham, Perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa memperhatikan
etika bisnis dan transparan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Untuk itu, Perseroan telah mengembangkan struktur dan sistem tata kelola
perusahaan dengan memperhatikan prinsipprinsip Good Corporate Governance sesuai
ketentuan dan peraturan, serta best practise yang berlaku. Pelaksanaan tata
kelola perusahaan yang baik ini ditujukan untuk memastikan bahwa standar
operasional perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang
undangan yang berlaku dan memenuhi etika bisnis untuk melindungi semua pemangku
kepentingan. Melalui kebijakan sistim dan standard operating procedure yang
diterapkan, dipastikan bahwa tata kelola perusahaan dijalankan dengan baik,
transparan, dan dapat dipertanggung jawabkan, pada setiap proses di dalam
organisasi Perseroan.
Seiring
dengan perkembangan perusahaan, maka semakin luas pula ruang lingkup dan skala
usaha yang harus dikendalikan oleh para pemangku kepentinan khususnya oleh
Direksi dan Komisaris Perseroan. Untuk itu, adanya perangkat tekhnologi
informasi yang dapat diandalkan sangat membantu sistim pengendalian intern yang
ada didalam Perseroan. Pengecekan dan review yang melekat pada system
pengendalian intern ini dapat melindungi Perseroan dari kelemahan manusia dan
mengurangi kemungkinan kekeliruan dan penyimpangan yang mungkin terjadi.
Dengan
adanya sistem teknologi informasi yang dirancang untuk menjalankan sekaligus
mendeteksi dan mencegah risiko yang mungkin muncul, maka kebijakan dan prosedur
yang diterapkan oleh Perseroan telah berjalan dengan sangat baik. Hasil dari
sistem pengendalian internal ini telah membantu Direksi dan para pengambil
keputusan dalam membuat strategi dan lainnya agar Perseroan dapat mencapai
hasil yang maksimal walaupun tetap melaksanakan efisiensi.
Kebijakan
manajemen yang dituangkan dalam bentuk standar operasional prosedur yang
diberlakukan dalam setiap kegiatan Perseroan sebagai bentuk pengendalian intern
diantaranya adalah :
·
Adanya pemisahan tugas dan wewenang
yang jelas antar pekerja, namun tetap saling berhubungan dan saling mendukung
dan mengoreksi satu sama lain.
·
Adanya sistim yang mampu menghindari
terjadinya kesalahan yang dibuat oleh pekerja baik sengaja maupun tidak
disengaja
·
Adanya otorisasi berjenjang terhadap
suatu kegiatan
Dari pengamatan dan pemaparan yang dilakukan, dapat
dilihat bahwa PT Mayora Indah Tbk telah mengimplementasikan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dengan baik. Standar Operasinonal Prosedur (SOP) tersebut talah
diterapkan dalam kegiatan sehari-hari secara konsisten. SOP ini memiliki
peranan penting dalam perusahaan khususnya dalam proses bisnis atau proses
produksi makanan dan minuman di perseroan ini. Karyawan pun terlihat dapat
memahami SOP tersebut dan menjadikannya panduan akan apa yang harus dikerjakan
di perusahaan.
SOP yang
tersusun dengan benar dan dapat diimplementasikan oleh semua karyawan di
perusahaan membuat proses produksi berjalan lancar. Proses produksi yang
berjalan lancar dapat membuat kualitas produk menjadi baik. Kualitas produk
yang baik dapat meningkatkan permintaan dan pendapatan perusahaan. Sehingga PT
Mayora Indah Tbk dapat menjadi market leader perusahaan manufaktur di bidang
makanan dan minuman.
4.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang telah diuraikan, PT Mayora Indah Tbk sudah
memiliki SOP dalam proses bisnis secara baik dan benar juga mudah dimengerti. SOP yang dapat dikatakan baik apabila mencakup tujuh dimensi yaitu
efisiensi, konsistensi, meminimalisasi kesalahan, penyelesaian masalah,
perlindungan tenaga kerja, peta kerja, dan batas pertahanan. Hasil pengamatan yang dilakukan di PT Mayora
Indah Tbk menunjukan bahwa SOP dalam proses produksi
perusahaan sudah efektif dan efisien. Penerapan standar operasional prosedur (SOP) pada PT Mayora Indah Tbk telah
berjalan dan diterapkan sehari-hari oleh karyawan sejak PT Mayora Indah Tbk
menerbitkan SOP pada tahun 2012. Perancangan
SOP secara matang, menghasilkan SOP yang dapat menstabilkan, menjaga, dan
mengontrol kelancaran proses produksi dan hal ini dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan, hal ini dibuktikan oleh PT Mayora Indah Tbk yang berhasil menjadi
market leader dan mengimpor ke 80 negara di dunia.
Daftar Pustaka
Atmoko, Tjipto.
2011. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Unpad, Bandung
BPS.2020.Pertumbuhan Produksi IBS tahum 2019 Naik 4,01 persen
dibandingkan tahun 2018. Diakses dari: https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/02/03/1739/pertumbuhan-produksi-ibs-tahun-2019-naik-4-01-persen-dibandingkan-tahun-2018.html pada 18 Juli 2021
Data Industri.2021.Tren Data Pertumbuhan
Industri Makanan dan Minuman, 2011 – 2021.Diakses dari: https://www.dataindustri.com/produk/data-pertumbuhan-industri-makanan-dan-minuman/ pada 18 Juli 2021
Ekotama, Suryono.2010.Cara Gampang Bikin Standard
Operating Procedure. Media Presindo:Yogyakarta
Kabanga,Darius.2018.Tahap-Tahap Penyusunan SOP (Standard Operating
Procedure). Diakses dari http://www.integrasi-edukasi.org/tahap%E2%80%91tahap-penyusunan-sop-standard-operating-procedure/
pada 18 Juli 2021
Mayora Indah.2018. Sekilas Tentang Mayora. Diakses dari https://www.mayoraindah.co.id/ pada 18 Juli 2021
Pendidikanmu.2021.Materi SOP. Diakses dari https://pendidikanmu.com/2021/02/sop.html
pada 18 Juli 2021
Sailendra,
Annie.2015. Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP (Standard Operating Procudure).Idea
Publishing:Yogyakarta
Santosa.2014.Lebih
Memahami S.O.P (Standard Operating Procedure). Kata Pena:Surabaya
Komentar
Posting Komentar