Peranan SOP Dalam Proses Bisnis di PT Mayora Indah Tbk

 

The role of SOP in Business Processes at PT Mayora Indah Tbk

 

 

Peranan SOP Dalam Proses Bisnis di PT Mayora Indah Tbk

 

 

 

Ghina Alya Arziq

 

Jurusan Administrasi Niaga

 

Politeknik Negeri Bandung


Abstract

     The development of the times makes the business world grow very rapidly. One of them is the manufacturing industry. One of the manufacturing companies in Indonesia that is growing rapidly is PT Mayora Indah Tbk. The increasing demand for production in the manufacturing industry is directly proportional to the increasing number of economic growth. The more jobs provided by the manufacturing industry, the more it creates a big impact on the Indonesian economy. The driving factor for PT Mayora's success lies in the implementation of Standard Operating Procedures (SOP) in its business processes. Santosa (2014:8) explains that SOP are "A collection of writings to carry out the duties and functions of each element of the company in order to facilitate, tidy up, and bring order to the processes for carrying out work from beginning to end. SOP are used as guidance to anticipate all possibilities that occur in the company. Purpose of Making SOP: SOP serve as guidelines for job executor in an organization, including in business. That way, SOP are made for job executors which can mean HR employees and managers. Therefore, the SOP is made with the main objective so that the implementers of the work have clear work references. The implementation of SOP includes systematic steps, strarting from the step of introducing SOP to integrating in the implementation of daily procedures by the organization. The implementation of standard operating procedure (SOP) at PT Mayora Indah Tbk has been running and implemented daily by employees since PT Mayora Indah Tbk isuued SOP in 2012. SOP that are properly structured and can be implemented by all employees in the company make the production process run smoothly. A smooth production process can improve product quality. Good product quality can increase demand and company revenue. So that PT Mayora Indah Tbk can become a market leader for manufacturing companies in the food and beverage sector.

Keywords: SOP, Implementation, Process

 

 

Abstrak

     Perkembangan zaman membuat dunia bisnis berkembang dengan sangat pesat. Salah satunya adalah industri manufaktur. Salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang berkembang pesat adalah PT Mayora Indah Tbk. Meningkatnya permintaan produksi pada industry manufaktur berbanding lurus dengan meningkatnya angka pada pertumbuhan ekonomi. Semakin banyaknya lapangan pekerjaan yang disediakan oleh industry manufaktur, semakin menciptakan dampak yang besar bagi perekonomian Indonesia. Faktor pendorong keberhasilan PT Mayora ini terletak pada implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam proses bisnis yang dijalankannya.

Santosa (2014:8) menjelaskan SOP ialah “Sekumpulan tulisan yang memuat langkah-langkah khusus yang spesifik, yang menjelaskan tiap detail dari aktivitas untuk menyempurnakan tugas-tugas sesuai dengan regulasi, perusahaan, kesehatan, pendidikan, penerbangan, perindustrian, militer atau bahkan menjalankan usaha kecil.”

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dibutuhkan sebagai panduan untuk menjalalankan tugas dan fungsi setiap elemen perusahaan guna memudahkan, merapihkan, dan menertibkan sistem yang ada di perusahaan. Standar Operasional Prosedur (SOP) berisi mengenai urutan proses melakukan pekerjaan dari awal hingga akhir. SOP dijadikan pedoman untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi pada perusahaan.

Tujuan Pembuatan SOP: SOP menjadi pedoman bagi para pelaksana pekerjaan dalam sebuah organisasi, termasuk di dalam bisnis. Dengan begitu, SOP dibuat untuk para pelaksana pekerjaan yang bisa berarti para karyawan SDM dan Manajer. Oleh karena itu, SOP dibuat dengan tujuan utama agar para pelaksana kerja tersebut memiliki acuan kerja yang jelas.

         Penerapan SOP meliputi tahapan-tahapan sistematis, dimulai dari langkah memperkenalkan SOP sampai pada pengintegrasian SOP dalam pelaksanaan prosedur-prosedur keseharian oleh organisasi.

Penerapan standar operasional prosedur (SOP) pada PT Mayora Indah Tbk telah berjalan dan diterapkan sehari-hari oleh karyawan sejak PT Mayora Indah Tbk menerbitkan SOP pada tahun 2012.

SOP yang tersusun dengan benar dan dapat diimplementasikan oleh semua karyawan di perusahaan membuat proses produksi berjalan lancar. Proses produksi yang berjalan lancar dapat membuat kualitas produk menjadi baik. Kualitas produk yang baik dapat meningkatkan permintaan dan pendapatan perusahaan. Sehingga PT Mayora Indah Tbk dapat menjadi market leader perusahaan manufaktur di bidang makanan dan minuman. 

Kata kunci: SOP, Penerapan, Proses

 

1.      Latar Belakang/Pendahuluan

         Pada era globalisasi saat ini, dunia usaha berkembang dengan sangat pesat. Salah satunya adalah industri manufaktur. Berdasarkan data pada BPS (Badan Pusat Statistik) pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang tahun 2019 naik sebesar 4,01 persen terhadap tahun 2018. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri pencetakan dan reproduksi media rekaman, naik 19,58 persen. Sepanjang tahun 2020, kinerja industri makanan dan minuman mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 1,58 persen. Meskipun masih menunjukan kinerja yang positif dan lebih baik dari beberapa sektor industri lain yang mengalami kinerja negatif, namun pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun 2020 masih lebih kecil dibandingkan pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun 2019 dan sebelum-sebelumnya.

Meningkatnya permintaan produksi pada industry manufaktur berbanding lurus dengan meningkatnya angka pada pertumbuhan ekonomi. Semakin banyaknya lapangan pekerjaan yang disediakan oleh industry manufaktur, semakin menciptakan dampak yang besar bagi perekonomian Indonesia. Hal tersebut didukung oleh Sofyan selaku Menteri Koordinator Perekonomian, yang menyatakan bahwa industri manufaktur banyak menyerap tenaga kerja, sehingga dibutuhkan upaya lebih giat lagi untuk mendorong kawasan industri (Putri, 2014). Dengan banyaknya tenaga kerja yang diserap, industri manufaktur mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang berkembang pesat adalah PT Mayora Indah Tbk.

Mayora merupakan salah satu eksportir terbesar di tanah air yang memiliki lebih dari 80 jaringan distributor utama secara global dan mengekspor produk ke lebih dari 100 negara.  Pada Februari 2020, perusahaan itu telah mengekspor lebih dari 250 ribu kontainer makanan dan minuman olahan ke berbagai negara.

Salah satu faktor pendorong keberhasilan PT Mayora ini terletak pada implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam proses bisnis yang dijalankannya. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dibutuhkan sebagai panduan untuk menjalalankan tugas dan fungsi setiap elemen perusahaan guna memudahkan, merapihkan, dan menertibkan sistem yang ada di perusahaan. Standar Operasional Prosedur (SOP) berisi mengenai urutan proses melakukan pekerjaan dari awal hingga akhir. SOP dijadikan pedoman untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi pada perusahaan. Jika Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dibuat secara baik dan benar dapat dipatuhi oleh seluruh karyawan, maka bisnis yang dijalankan akan berkembang. Tanpa adanya SOP, maka seluruh bagian perusahaan akan berjalan tidak efektif. Perusahaan juga akan berjalan dengan pedoman yang tidak jelas dan baku sehingga keefektifan kerja menjadi menurun.

Standar Operasional Prosedur (SOP) memang sangat diperlukan untuk menghasilkan sistem yang berkualitas, efisien, teknis yang sangat konsisten yang mampu mempertahankan kualitas control, meminimalkan pengeluaran serta memudahkan pengawasan,  sehingga proses bisnis tetap berjalan.

 

 

2.       Teoritis  

 2.1 Standar Operasional Prosedur

     Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar (Sailendra, 2015:11).

Menurut Tjipto Atmoko (2011), Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

Santosa (2014:8) menjelaskan SOP ialah “Sekumpulan tulisan yang memuat langkah-langkah khusus yang spesifik, yang menjelaskan tiap detail dari aktivitas untuk menyempurnakan tugas-tugas sesuai dengan regulasi, perusahaan, kesehatan, pendidikan, penerbangan, perindustrian, militer atau bahkan menjalankan usaha kecil.”

Sedangkan menurut Ekotama (2013: 41)“SOP (Standard Operating Procedure) atau PSO (Prosedur Standar Operasi) adalah suatu sistem yang digunakan guna merapihkan, memudahkan serta menertibkan pekerjaan yang kita lakukan.”Hartatik (2014)“menerangkan bahwa yang dimaksud dengan SOP adalah satu set instruksi atau perintah yang disajikan secara tertulis dan digunakan oleh perusahaan atau instansi untuk kegiatan atau aktivitas yang dilakukan berulangulang.”

Sailendra (2015)“mengemukakan bahwa setiap perusahan dalam bentuk dan jenis apapun, membutuhkan suatu panduan atau pedoman untuk melaksanakan tugas serta fungsi dari setiap unit atau elemen yang ada di perusahan.”Jika perusahaan tidak memiliki suatu pegangan atau pedoman untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, maka perusahaan akan sulit mengatur alur kerja yang dilaksanakan. Untuk itu suatu perusahaan membutuhkan Standard Operating Procedure (SOP). SOP dapat diartikan “Panduan proses kerja yang harus dilaksanakan setiap elemen perusahaan maupun instansi. SOP juga berperan sebagai panduan hasil kerja yang ingin diraih oleh suatu perusahaan maupun instansi. SOP dibuat dan didokumentasikan secara tertulis yang memuat prosedur atau alur kerja secara rinci dan sistematis”. Dari penjelasan diatas dapat  disimpulkan bahwa Standard Operating Procedure (SOP) ialah sebuah dokumen tertulis yang berisi langkah-langkah atau tatacara khusus dalam melakukan kegiatan rutin organisasi agar kegiatan tersebut berjalan secara efektif dan efisien.

Berikut ini terdapat beberapa tujuan SOP, antara lain:

  • Mempertahankan tingkat kinerja yang seragam atau keadaan tertentu serta kepuasan dan lingkungan saat melakukan tugas atau tugas tertentu.
  • Sebagai referensi saat melakukan kegiatan tertentu untuk kolega dan atasan
  • Untuk menghindari kesalahan atau kesalahan, konflik, keraguan dan pemborosan dalam pelaksanaan kegiatan dapat dihindari dan dikurangi.
  • Merupakan parameter untuk menilai kualitas layanan
  • Menjadi lebih banyak jaminan untuk penggunaan energi dan sumber daya yang efisien dan efektif
  • Untuk menjelaskan alur kerja, wewenang dan tanggung jawab pejabat terkait
  • Sebagai dokumen yang mengklarifikasi dan mengevaluasi proses kerja ketika terjadi kesalahan atau diduga terjadi kesalahan administrasi dan kesalahan administrasi lainnya, sehingga berfungsi sebagai pelindung rumah sakit dan karyawan
  • Digunakan sebagai dokumen dalam pelatihan
  • Sebagai dokumen historis ketika revisi SOP baru telah dibuat

2.2 Jenis SOP

 Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis SOP, antara lain:

1.     1.  Jenis SOP berdasarkan pada jenis kegiatan

  •  SOP Teknis adalah salah satu prosedur standar yang merinci pengoperasian perangkat atau operator dengan peran atau kualifikasi.
  •  SOP manajemen adalah prosedur standar umum yang tidak merinci pekerjaan beberapa lembaga atau individu dengan berbagai peran atau jabatan.

 2.      Jenis SOP berdasarkan ruang lingkup dan ruang lingkup kegiatan

  •  SOP Mikro adalah SOP yang merupakan bagian dari kegiatan SOP Makro
  •  SOP Makro adalah kumpulan dari beberapa SOP Mikro yang terintegrasi dan membentuk serangkaian kegiatan dalam SOP

 3.      Jenis SOP berdasarkan ruang lingkup dan kelengkapan kegiatan

  • SOP Final adalah SOP yang dalam ruang lingkup kegiatannya merupakan proes akhir atau menghasilkan output yang terbaru atau final
  • SOP Parsial adalah SOP yang dalam ruang lingkup kegiatannya belum mencapai proses akhir, sehingga masih memiliki beberapa kegiatan berkelanjutan agar menghasilkan output akhir 

4.      4. Jenis SOP berdasarkan ruang lingkup dan jenis kegiatan

  •  SOP Generik (umum), merupakan SOP yang berdasarkan sifat, isi, dan kegiatannya relative sama dalam implementasiannya
  • SOP Khusus (spesifik), merupakan SOP yang berdasarkan sifat, isi, dan kegiatannya berbeda dalam implementasiannya, pelaksana, serta tempat SOP ini diterapkan

2.3 Langkah Pembuatan SOP

 A.Tahap Persiapan

 Tahap ini ditujukan untuk memahami kebutuhan penyusunan atau pengembangan SOP dan menentukan tindakan yang diperlukan oleh Unit Kerja. Tahap ini terdiri dari (4) empat langkah:

  • 1.      Mengidentifikasi kebutuhan
  • 2.      Mengevaluasi dan menilai kebutuhan
  • 3.      Menetapkan kebutuhan
  • 4.      Menentukan tindakan

Output dari tahap ini adalah keputusan akan tindakan yang dilakukan.

B.Tahap Pembentukan Organisasi Tim

 Tahap ini ditujukan untuk menetapkan orang atau tim dari unit kerja yang bertanggung jawab

dalam melaksanakan tindakan yang telah ditentukan dalam Tahap Persiapan. Tahap ini terdiri
dari (5) lima langkah yaitu:

  • 1.       Menetapkan orang atau tim dari unit kerja yang bertanggung jawab sebagai pelaksana
  • 2.     Menyusun pembagian tugas pelaksanaan
  • 3.      Memilih orang yang menjadi penanggung jawab atas pelaksanaan pada umumnya
  • 4.      Menetapkan mekanisme pengendalian pelaksanaan
  • 5.      Membuat pedoman pembagian tugas pekerjaan dan kontrol pekerjaan

Output dari tahap ini adalah pembagian tugas pekerjaan dan kontrol pekerjaan.

C.Tahap Perencanaan

 Tahap ini ditujukan untuk menyusun dan menetapkan strategi, rencana, metodologi dan program kerja yang akan digunakan oleh tim pelaksana. Tahap ini terdiri dari (3) tiga langkah yaitu:

  • 1.      Menyusun strategi dan metodologi kerja
  • 2.      Menyusun perencanan kerja
  • 3.      Menyusun pedoman perencanaan dan program kerja secara terperinci

Output dari tahap ini adalah pedoman perencanaan dan program kerja secara terperinci.

 D. Tahap Penyusunan

 Tahap ini ditujukan untuk menyusun SOP sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Tahap ini terdiri dari (5) lima langkah yaitu:

  • 1.      Mengumpulkan informasi terkait yaitu metode pendekatan sistem atau risiko kegiatan
  • 2.      Mengumpulkan informasi terkait lainnya yaitu alur otorisasi, kebijakan, pihak yang terlibat, formulir, keterkaitan dengan prosedur lain.
  • 3.      Menetapkan metode dan teknik penulisan SOP
  • 4.      Menulis SOP
  • 5.      Membuat draft pedoman SOP

Output dari tahapan ini adalah draft pedoman SOP.

E. Tahap Uji Coba

 Tahap ini ditujukan untuk menguji coba draft pedoman SOP. Tahap ini terdiri dari (4) empat langkah yaitu:

  • 1.      Merancang metodologi uji coba
  • 2.      Mempersiapkan tim pelaksana uji coba
  • 3.      Melaksanakan uji coba
  • 4.      Menyusun laporan hasil uji coba

Output dari tahap ini adalah laporan hasil uji coba yang digunakan untuk menyempurnakan draft pedoman SOP.

F. Tahap Penyempurnaaan

 Tahap ini ditujukan untuk menyempurnakan pedoman SOP berdasarkan laporan hasil uji coba. Tahap ini terdiri dari 5 (lima) langkah yaitu:

  • 1.      Membahas laporan hasil uji coba
  • 2.      Merancang langkah penyempurnaan pedoman SOP
  • 3.      Menyusun pembagian tugas penyempurnaan
  • 4.      Melaksanakan penyempurnaan
  • 5.      Menyusun final pedoman SOP

Output dari tahap ini adalah final pedoman SOP yang dapat digunakan sebagai pedoman standar dalam unit kerja.

G.Tahap Implementasi

 Tahap ini merupakan tahap implementasi pedoman SOP secara standar dalam organisasi. Tahap ini terdiri dari 4 (empat) langkah yaitu:

  • 1.      Menetapkan metodologi dan materi implementasi
  • 2.      Menetapkan tim pelaksana implementasi
  • 3.      Melaksanakan implementasi
  • 4.      Menyusun laporan implementasi

Output dari tahapan ini adalah laporan implementasi yang digunakan sebagai dasar dalam tahap pemeliharaan dan audit.

H. Tahap Pemeliharaan dan Audit

 Tahap ini adalah tahap akhir dari seluruh tahap teknis penyusunan SOP dan ditujukan untuk pemeliharaan dan audit setelah implementasi SOP selama periode tertentu. Tahap ini terdiri

dari 7 (tujuh) langkah yaitu:

  • 1.      Merencanakan kegiatan pemeliharaan dan audit atas pedoman SOP yang diterapkan
  • 2.      Membentuk tim pemeliharaan dan audit
  • 3.      Melaksanakan pemeliharaan dan audit
  • 4.      Membuat laporan pemeliharaan dan audit
  • 5.      Menyimpulkan temuan‑temuan dan menyusun perencanaan perbaikan
  • 6.      Melakukan perbaikan sesegera mungkin jika perbaikan dilakukan kecil dan sifatnya rutin
  • 7.      Melaksanakan tahap‑tahap penyusunan SOP dari awal jika perbaikan yang diperlukan besar dan bersifat tidak rutin.

2.3 Perusahaan Industri Manufaktur

 Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menyediakan kebutuhan produk di pasar. Permintaan pasar berbanding lurus dengan proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Banyak factor yang terlibat dalam proses produksi. Dimulai dari sumber daya manusia, sumber daya alam, hingga peralatan seperti mesin-mesin besar. Perusahaan manufaktur ini dikategorikan sebagai perusahaan dagang karena sifatnya yang menjual sebuah produk untuk mendapatkan profit.

Definisi dari perusahaan manufaktur, yaitu merupkan badan usaha yang mengolah bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau jadi yang memiliki profit. Dalam proses pengolahannya, perusahaan menggunakan mesin, peralata, dan sumber daya manusia.

Agar proses bisnis dapat berjalan dengan baik, perusahaan manufaktur membuat Standar Operasional Proseur (SOP) untuk setiap proses dan kegiatan dalam bagian/unitnya masing-masing yang telah ditetapkan. SOP digunakan sebagai pedoman tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan di perusahaan. Di Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur sering disebut dengan pabrik.

  Metode Penjualan Manufaktur

Setiap perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur memiliki karakteristik metode penjualan yang berbeda-beda. Sejauh ini, ada 3 perbedaan metode yang digunakan oleh mereka sesuai dengan produk yang dijual kepada para pelanggan, yaitu:

 

1.      Make to Stock

Perusahaan membuat produk kemudian menaruh produknya dalam gudang sebagai stock

2.      Make to Order

Jika tidak ada pesanan yang dating, perusahaan tersebut tidak akan membuat produk untuk disimpan sebagai stok

3.      Make to Assemble

Merupakan campuran dari kedua jenis tipe. Perusahaan tetap membuat produk terlebih dahulu namun dibuat secara sederhanan, kemudian akan dimodifikasi sesuai dengan pesanan.

 

Faktor Kunci Manufaktur

 

1.      Produktivitas

Perlu adanya strategi pemasaran yang matang agar bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi. Karena membuat stok produk berarti membuat cost atau modal membengkak.

2.      Quality Control

Banyaknya pesaing yang memiliki kualitas serta harga yang lebih terjangkau, membuat perusahaan harus mampu bertahan dengan menciptakan produk yang lebih berkualitas namun harga tetap murah.

3.      Desain Terbaik

Desain yang cantik merupakan strategi untuk bersaing dengan para competitor. Dengan memberikan desain yang terbaik perusahaan dapat mengalahkan para pesaingnya.

4.      Modal yang kompetitif

Jika mendapatkan keuangan yang maksimal, maka modal yang dikeluarkan sangatlah kecil. Karena semakin banyak produksi yang dilakukan sebuah perusahaan akan menekan harga modal.

2.4. Peranan SOP Pada Perusahaan Industri Manufaktur

 

Implementasi SOP menunjang perusahaan untuk bertahan menstabilkan kualitas control dan proses-proses yang telah ditetapkan serta menjaga perusahaan tetap mematuhi peraturan pemerintah

Jika terjadi kesalahan pada saat perancangan pembuatan SOP maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Jika terjadi kesalahan saat bisnis berjalan, bisnis akan merugi. Oleh karena itu, agar fungsi SOP dapat berjalan dengan baik, maka SOP harus sejelas mungkin agar tidak mengandung kesalahpahaman atau informasi, dan diperlukan monitoring dan evaluasi selama pelaksanaan SOP. Penerapan SOP dapat diselaraskan dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan agar dapat memaksimalkan hasil yang diperoleh.

 

Untuk memperkenalkan SOP kepada setiap pihak yang terlibat didalam SOP dan menjadikan SOP sebagai pedoman penting dalam setiap operasi rutin, diperlukannya proses implementasi. Proses implementasi harus dirancang sedemikian rupa untuk memastikan bahwa:

·         Semua pihak dalam perusahaan mendapat informasi terbaru mengenai SOP baik yang sudah diperbaiki ataupun SOP yang terbaru

·         Mendistribusikan arsip dokumen SOP sesuai dengan kebutuhan yang mudah diakses oleh seluruh karyawan, terutama yang terlibat langsung dalam SOP

·         Setiap personil dalam perusahaan mengerti peran dan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menerapkan SOP dengan benar dan efektif termasuk pemahaman mengenai konsekuensi jika terjadi kesalahan dalam penerapan SOP tersebut.

·         Adanya penanggungjwab yang mengawasi jalannya proses, memprediksi kemungkinan masalah yang terjadi, dan memberi dukungan dalam proses implementasi

 

3.      Diskusi 

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Mayora Indah, Tbk bergerak di bidang pengelolaan makanan dan minuman, berlokasi di Tanggerang yang berdiri pada tahun 1977 dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1990. Memiliki target market ASEAN, kemudian melebarkan pangsa pasarnya ke Negara-negara di Asia. Hingga saat ini produk persereoan ini telah tersebar di 5 benua di dunia.

Sebagai salah satu Fast Moving Consumer Goods Companies, PT. Mayora Indah Tbk telah membuktikan dirinya sebagai salah satu produsen makanan berkualitas tinggi dan telah mendapatkan banyak penghargaan, diantaranya adalah “Top Five Best Managed Companies in Indonesia” dari Asia Money, “Top 100 Exporter Companies in Indonesia” dari majalah Swa, “Top 100 public listed companies” dari majalah Investor Indonesia, “Best Manufacturer of Halal Products” dari Majelis Ulama Indonesia, Best Listed Company dari Berita Satu, “Indonesia’s Corporate Secretary Award, Top 5 Good Corporate Governance Issues in Consumer Goods Sector, dari Warta Ekonomi dan banyak lagi penghargaan lainnya.

3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

           

1.      Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis.

2.      Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata-rata industri dan memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.

3.      Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan berada.

 

 

3.1.2 Bisnis Utama

           

Kegiatan Usaha Serta Jenis Produk Yang Dihasilkan

Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha Perseroan diantaranya adalah dalam bidang industri. Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk. dan entitas anak memproduksi dan secara umum mengklasifikasikan produk yang dihasilkannya kedalam 2 (dua kategori) yaitu makanan olahan dan minuman olahan, yang meliputi 6 (enam) divisi, yaitu divisi biskuit, divisi kembang gula, divisi wafer, divisi wafer, divisi coklat, divisi kopi, dan divisi makanan kesehatan yang masing masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi

 

Brand Highlights

Di Indonesia, PT Mayora Tbk tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai market leader yang sukses menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masing

Hingga saat ini, Perseroan ini dan entitas anak tetap konsisten pada kegiatan utamanya, yaitu dibidang pengolahan makanan dan minuman. Sesuai dengan tujuannya, Perseroan bertekad akan terus menerus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk mencapai hasil yang terbaik untuk kepentingan seluruh pekerja, mitra usaha, pemegang saham, dan para konsumennya.

Di Indonesia, Perseroan tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai market leader yang sukses menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masing.

 

Produk-produk hasil inovasi Perseroan tersebut diantaranya : 

           Permen Kopiko, pelopor permen kopi 

           Astor, pelopor wafer stick 

           beng beng, pelopor wafer caramel berlapis coklat 

           Choki-choki, pelopor coklat pasta 

           Energen, pelopor minuman cereal 

           Kopi Torabika Duo dan Duo Susu, pelopor coffee mix 

           Kopiko Brown Coffee, pelopor racikan kopi dengan gula aren 

           Torabika Creamy Latte, pelopor kopi Latte dengan sajian gula terpisah

 

 

 

 

 

 

3.2 Pembahasan

 

3.2.1        Implementasi SOP di PT Mayora Indah Tbk

 

Flow Process Pembuatan Wafer

            flow process dari produksi wafer pada PT. MAYORA INDAH Tbk. terlihat pada gambar 2.3 sebagai berikut:

 



Gambar 1 Flow Process Pembuatan Wafer

                 (Sumber: SOP PT. MAYORA INDAH Tbk., 2012)                

 

Sanitasi PT. MAYORA INDAH Tbk. Divisi Wafer Jatake 1 diatur dalam SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi terhadap produk pangan dengan mengen dalikan setiap permukaan yang kontak langsung dengan produk pada setiap region didalam produksi wafer. Prosedur SSOP meliputi kondisi permukaan yang kontak langsung dengan pangan, kebersihan dan keamanan air, serta bother control dalam region produksi. Sanitasi baik dalam region luar ataupun dalam pabrik harus diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap kualitas wafer yang dihasilkan. Region luar pabrik yang tidak bersih dapat membawa cemaran masuk ke region bagian dalam pabrik melalui kendaraan ataupun pekerja sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi pada region produksi, bahan baku, maupun produk jadi (completed great). Kebersihan pabrik menjadi tanggung jawab seluruh pekerja dibantu dengan bagian kebersihan. PT. MAYORA INDAH Tbk. sudah menjaga sanitasi region luar pabrik dengan baik, terbukti dengan kondisi luar yang terlihat bersih dan rapi, tidak ada sampah yang berserakan karena tempat sampah yang disediakan sangat memadai, sedangkan kebersihan di dalam pabrik sudah dilakukan dengan baik dengan adanya prosedur cleaning dan implementasinya dilakukan dengan baik oleh setiap karyawan (PT. MAYORA INDAH Tbk., 2018).

 

              Sanitasi peralatan untuk mesin cream spreading, mesin cutting dan mesin packaging dilakukan dengan metode cleaning out place (COP) yaitu proses sanitasi secara manual menggunakan sabun dan sikat pembersih dengan membuka bagian-bagian mesin seperti pipa, klem, valve dan pompa.

              Metode cleaning out place (COP) yang dilakukan meliputi beberapa tahap sebagai berikut (SOP PT. Mayora Indah Tbk., 2012):

1.    Pre cleaning, tahap awal yang dilakukan yaitu membongkar semua bagian-bagian mesin dan menvacum bagian mesin dengan angin compressor kemudian merendam/mengelap peralatan dengan air panas (60oC – 80oC) untuk melarutkan minyak/cream yang menempel.

2.    Pembersihan, tahap ini peralatan dibersihkan dengan air panas (60oC – 80oC) dan larutan pembersih (blue ocean 10%) dengan menggunakan lap pembersih, sikat dan spons.

3.    Pembilasan, tahap ini peralatan dibilas dengan menggunakan air panas  (60oC – 80oC) dengan menggunakan box dan lap serbet steril.

4.    Perakitan, tahap ini peralatan uang sudah dibilas dirakit kembali seperti semula dan kemudian dilakukan penyemprotan larutan antibacI dan alcohol 70%.

 

3.2.2        Peranan  SOP di PT Mayora Indah Tbk

 

Tujuan Pembuatan SOP: SOP menjadi pedoman bagi para pelaksana pekerjaan dalam sebuah organisasi, termasuk di dalam bisnis. Dengan begitu, SOP dibuat untuk para pelaksana pekerjaan yang bisa berarti para karyawan SDM dan Manajer. Oleh karena itu, SOP dibuat dengan tujuan utama agar para pelaksana kerja tersebut memiliki acuan kerja yang jelas.

Penerapan SOP meliputi tahapan-tahapan sistematis, dimulai dari langkah memperkenalkan SOP sampai pada pengintegrasian SOP dalam pelaksanaan prosedur-prosedur keseharian oleh organisasi. Proses penerapan harus dapat memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut: Setiap pelaksana mengetahui SOP yang baru/diubah dan mengetahui alasan perubahannya. Salinan SOP disebarluaskan sesuai kebutuhan dan siap diakses oleh semua pengguna yang potensial.

Setiap pelaksana mengetahui perannya dalam SOP dan dapat menggunakan semua pengetahuan dari kemampuan yang dimiliki untuk menerapkan SOP secara aman dan efektif (termasuk pemahaman mengenai akibat yang akan terjadi bila gagal dalam melaksanakan SOP).

Pada prinsipnya, standar operasional prosedur lebih diorientasikan pada penilaian kinerja internal kelembagaan, terutama dalam hal proses kerja di lingkungan organisasi termasuk kejelasan unit kerja yang bertanggungjawab. Standar operasional prosedur berbeda dengan pengendalian program yang lebih diorientasikan pada penilaian pelaksanaan dan pencapaian outcome dari suatu program. Namun keduanya saling berkaitan karena standar operasional prosedur merupakan acuan bagi perusahaan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, termasuk dalam pelaksanaan program. SOP dapat digunakan untuk penilaian kinerja secara eksternal dan pedoman yang sifatnya internal digabungkan dengan pedoman eksternal berupa responsivit, responsibilitas, dan akuntabilitas untuk terwujudnya kestabilan proses bisnis di perusahaan. Pentingnya SOP dalam proses bisnis di perusahaan menunjukan hasil yang signifikan pada pendapatan perusahaan.

Untuk mewujudkan perusahaan yang terus tumbuh berkembang dan berdaya saing tinggi sambil tetap menjaga kepentingan seluruh stakeholder dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham, Perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa memperhatikan etika bisnis dan transparan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Untuk itu, Perseroan telah mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan dengan memperhatikan prinsipprinsip Good Corporate Governance sesuai ketentuan dan peraturan, serta best practise yang berlaku. Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik ini ditujukan untuk memastikan bahwa standar operasional perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan memenuhi etika bisnis untuk melindungi semua pemangku kepentingan. Melalui kebijakan sistim dan standard operating procedure yang diterapkan, dipastikan bahwa tata kelola perusahaan dijalankan dengan baik, transparan, dan dapat dipertanggung jawabkan, pada setiap proses di dalam organisasi Perseroan.

Seiring dengan perkembangan perusahaan, maka semakin luas pula ruang lingkup dan skala usaha yang harus dikendalikan oleh para pemangku kepentinan khususnya oleh Direksi dan Komisaris Perseroan. Untuk itu, adanya perangkat tekhnologi informasi yang dapat diandalkan sangat membantu sistim pengendalian intern yang ada didalam Perseroan. Pengecekan dan review yang melekat pada system pengendalian intern ini dapat melindungi Perseroan dari kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kekeliruan dan penyimpangan yang mungkin terjadi.

Dengan adanya sistem teknologi informasi yang dirancang untuk menjalankan sekaligus mendeteksi dan mencegah risiko yang mungkin muncul, maka kebijakan dan prosedur yang diterapkan oleh Perseroan telah berjalan dengan sangat baik. Hasil dari sistem pengendalian internal ini telah membantu Direksi dan para pengambil keputusan dalam membuat strategi dan lainnya agar Perseroan dapat mencapai hasil yang maksimal walaupun tetap melaksanakan efisiensi.

Kebijakan manajemen yang dituangkan dalam bentuk standar operasional prosedur yang diberlakukan dalam setiap kegiatan Perseroan sebagai bentuk pengendalian intern diantaranya adalah :

 

·         Adanya pemisahan tugas dan wewenang yang jelas antar pekerja, namun tetap saling berhubungan dan saling mendukung dan mengoreksi satu sama lain.

·         Adanya sistim yang mampu menghindari terjadinya kesalahan yang dibuat oleh pekerja baik sengaja maupun tidak disengaja

·         Adanya otorisasi berjenjang terhadap suatu kegiatan

 

Dari pengamatan dan pemaparan yang dilakukan, dapat dilihat bahwa PT Mayora Indah Tbk telah mengimplementasikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan baik. Standar Operasinonal Prosedur (SOP) tersebut talah diterapkan dalam kegiatan sehari-hari secara konsisten. SOP ini memiliki peranan penting dalam perusahaan khususnya dalam proses bisnis atau proses produksi makanan dan minuman di perseroan ini. Karyawan pun terlihat dapat memahami SOP tersebut dan menjadikannya panduan akan apa yang harus dikerjakan di perusahaan.

SOP yang tersusun dengan benar dan dapat diimplementasikan oleh semua karyawan di perusahaan membuat proses produksi berjalan lancar. Proses produksi yang berjalan lancar dapat membuat kualitas produk menjadi baik. Kualitas produk yang baik dapat meningkatkan permintaan dan pendapatan perusahaan. Sehingga PT Mayora Indah Tbk dapat menjadi market leader perusahaan manufaktur di bidang makanan dan minuman.

 

4.      Kesimpulan

 

 

Berdasarkan pemaparan yang telah diuraikan, PT Mayora Indah Tbk sudah memiliki SOP dalam proses bisnis secara baik dan benar juga mudah dimengerti. SOP yang dapat dikatakan baik apabila mencakup tujuh dimensi yaitu efisiensi, konsistensi, meminimalisasi kesalahan, penyelesaian masalah, perlindungan tenaga kerja, peta kerja, dan batas pertahanan.  Hasil pengamatan yang dilakukan di PT Mayora Indah Tbk menunjukan bahwa SOP dalam proses produksi perusahaan sudah efektif dan efisien. Penerapan standar operasional prosedur (SOP) pada PT Mayora Indah Tbk telah berjalan dan diterapkan sehari-hari oleh karyawan sejak PT Mayora Indah Tbk menerbitkan SOP pada tahun 2012. Perancangan SOP secara matang, menghasilkan SOP yang dapat menstabilkan, menjaga, dan mengontrol kelancaran proses produksi dan hal ini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, hal ini dibuktikan oleh PT Mayora Indah Tbk yang berhasil menjadi market leader dan mengimpor ke 80 negara di dunia.

 

Daftar Pustaka

 

Atmoko, Tjipto. 2011. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Unpad, Bandung

BPS.2020.Pertumbuhan Produksi IBS tahum 2019 Naik 4,01 persen dibandingkan tahun 2018. Diakses dari: https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/02/03/1739/pertumbuhan-produksi-ibs-tahun-2019-naik-4-01-persen-dibandingkan-tahun-2018.html pada 18 Juli 2021

 

Data Industri.2021.Tren Data Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman, 2011 – 2021.Diakses dari: https://www.dataindustri.com/produk/data-pertumbuhan-industri-makanan-dan-minuman/ pada 18 Juli 2021

 

Ekotama, Suryono.2010.Cara Gampang Bikin Standard Operating Procedure. Media Presindo:Yogyakarta

 

Kabanga,Darius.2018.Tahap-Tahap Penyusunan SOP (Standard Operating Procedure). Diakses dari http://www.integrasi-edukasi.org/tahap%E2%80%91tahap-penyusunan-sop-standard-operating-procedure/ pada 18 Juli 2021

 

Mayora Indah.2018. Sekilas Tentang Mayora. Diakses dari https://www.mayoraindah.co.id/ pada 18 Juli 2021

 

Pendidikanmu.2021.Materi SOP. Diakses dari https://pendidikanmu.com/2021/02/sop.html pada 18 Juli 2021

 

Sailendra, Annie.2015. Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP (Standard Operating Procudure).Idea Publishing:Yogyakarta­

 

Santosa.2014.Lebih Memahami S.O.P (Standard Operating Procedure). Kata Pena:Surabaya

 

 

 


 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Atomic Habits (20) Pengorbanan dalam Menciptakan Kebiasaan Baik

Quantum Learning (7) Teknik Mencatat Tingkat Tinggi