Man’s Search for Meaning (2) Logoterapi
Kata logos berasal dari bahasa Yunani yang
berarti “makna”; Logoterapi, atau lazim dikenal sebagai “Aliran Psikoterapi
Ketiga dari Wina”, memusatkan perhatian pada makna hidup dan upaya manusia
untuk mencari makna hidup tersebut. Logoterapi percaya bahwa perjuangan untuk
menemukan makana dalam hidup seseorang merupakan motivator utama orang
tersebut. Will to meaning (keinginan
untuk mencari makna). Keinginan untuk mencari makna, tidak lain merupakan
mekanisme pertahanan diri, pembentukan reaksi, dan sublimasi. Keinginan mencari
makna bisa menimbulkan frustasi eksistensial, eksistensi atau keberadaan
manusia itu sendiri, makna eksistensi, dan perjuangn untuk menemukan makna yang
konkret, keinginan seseorang untuk mencari makna hidup.
Frustasi eksistensial memicu neurosis noogenk,
istilah logoterapi untuk sesuatu yang secara khusus terkait dengan dimensi
manusiawi. Noodinamika, pencarian makna hidup bisa menimbulkan ketegangn batin,
bukan keseimbangan batin. Kehampaan eksistensial, tercermin dalam bentuk rasa
bosan. Makna hidup bisa berbeda antara satu manusia yang satu dengan yang lain
dan berbeda setiap hari, bahkan setiap jam. Hakikat eksistensi, perwujudan diri
hanya bisa diperoleh sebagai efek samping dari upaya diri untuk memahami makna
hidup. Ada tiga cara yang bisa ditempuh manusia untuk menemukan makna hidup: 1)
melalui pekerjaan atau perbuatan; 2) dengan memahami segala sesuatu atau
melalui seseorang; dan 3) melalui cara kita menyikapi penderitaan yang tidak
bisa dihindari. Makna cinta, cinta merupakan satu-satunya cara manusia memahami
manusia lain sampai pada pribadinya yang paling dalam. Makna penderitaan,
penderitaan tidak lagi menjadi penderitaan ketika sudah menemukan maknanya,
missal makna dari pengorbanan.
Masalah metaklinis, seorang
psikiater semakin sering didatangi pasien yang membawa masalah manusiawi yang
tidak ada hubungannya dengan gejala neurotic. Super makna, makna utama yang melebihi dan
melampaui kapasitas intelektual manusia yang terbatas. Teknik logoterapi yang
lazim disebut paradoxical intention
(niat paradoksikal), didasarkan pada dua fakta : pertama, rasa takut bisa
menyebabkan terjadinya hal yang ditakutakan; kedua, keinginan yang berlebihan
bisa membuat keinginan tersebut tidak bisa terlaksana. Neurosis kolektif,
penyakit sebagai bentuk nihilism pribadi dan personal. Pandeterminisme,
pandangan ini mengganggap manusia tidak punya kapasitas untuk menyikap apa pun
kondisi yang dia hadapi.
Komentar
Posting Komentar