The Will Power Instinct (10) Pemikiran Terakhir
Sifat
manusia kita meliputi jati diri yang ingin kepuasaan sesaat, dan jati diri
dengan tujuan yang lebih tinggi. Kita dilahirkan untuk diuji, dan dilahirkan
untuk melawan. Hanyalah manusia biasa untuk merasa stress, takut, dan keluar
kendali, seperti juag menemukan kekuatan untuk bersikap tenang dan bertanggung
jawab atas pilihan kita.
Pengendalian diri adalah masalah
mamahami bagian-bagian yang berbeda ari diri kita sendiri, tidak secara
fundamental mengubah siapa kita. Dalam upaya untuk pengendalian diri, senjata
yang biasa kita gunakan terhadap diri sendiri adalah rasa bersalah, stress, dan
malu, tidaklah berfungsi. Orang yang memiliki pengendalian diri yang besar
tidaklah menggunakannya dalam peperangan diri sendiri. Mereka telah belajar
untuk menerima dan menyatukan persaingan jati diri ini.
Jika ada rahasia untuk pengendalian
diri yang lebih besar, ilmu pengetahuan merujuk pada satu hal, kekuatan untuk
mempehatikan. Ini melatih pikiran untuk berhati-hati saat Anda membuat pilihan
secara gegabah. Menyadari bahwa janji haidaih tidak selalu menghasilkan, dan
masa depan Anda bukanlah sebagai tokoh superhero ataupun orang asing. Melihat
apa yang ada di dunia Anda, dari tipu muslihat sampai bukti sosial akan
membentuk perilaku Anda.
Tetaplah setia dan merasakan
keinginan pada saat Anda lebih suka mengalihkan perhatian atau menyerah.
Mengingat apa yang sebenarnya Anda inginkan, dan mengetahui apa yang sebenarnya
membuat Anda merasa lebih baik. Kesadaran diri adalah satu “jati diri” yang
selalu dapat diandalkan untuk membantu Anda melakukan hal-hal yang sulit, dan
apa yang paling penting.
Ketika Anda bergerak maju, jagalah
pola piker seorang ilmuwan. Mencoba hal baru, mengumpulkan data sendiri, dan
mendengarkan bukti. Tetap terbuka terhadap ide mengejutkan, dan belajar dari kegagalan
dan keberhasilan |Anda. Teruskan apa yang berhasil, dan bagikan apa yang Anda
ketahui dengan orang lain. Dengan semua kebiasaan manusia dan godaan modern,
ini adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan, tetapi kita melakukannya dengan
sikap rasaingin tahu dan rasa kasih sayang, itu sudah lebih dari cukup.
Komentar
Posting Komentar