GRIT KEKUATAN PASSION & KEGIGIHAN (12) Budaya Ketabahan
Orang
yang benar-benar tabah, ialah orang yang memiliki pola piker bahwa mereka
selalu menang, bahwa ada sesuatu yang ingin mereka buktikan. Mereka tegar,
mereka tidak akan membiarkan kemunduran menahan mereka. Mereka tidak akan
membiarkan diri mereka dihalangi oleh tantangan dan rintangan dan hal –hal
lain…..Sikap seperti itulah, Ketabahan.
Budaya bukanlah batas geografis
atau politik yang memisahkan satu masyarakat dengan yang lain, melainkan batas
psikologis terselubung yang memisahkan kita dari mereka. Pada intinya, budaya
didefinisikan oleh norma dan nilai bersama dari sekelompok orang. Dengan kata
lain, budaya khas muncul setiap kali sekelompok orang bersepakat tentang
bagaimana segala sesuatu dilakukan di sekitar sini dan mengapa.
Hal pokok pada budaya dan ketabahan
adalah : Bila Anda ingin lebih tabah, cari budaya tabah dan bergabunglah dengan
budaya itu. Bila Anda seorang pemimpin, dan Anda ingin agar orang-ornag dalam
organisasi menjadi lebih tabah, ciptakan budaya tabah. Dorongan untuk mebaur,
menyesuaikan diri dengan kelompok sungguh dahsyat. Budaya memiliki kekuatan
untuk membentuk identitas kita. Setelah beberapa waktu dan dalam keadaan yang
tepat, norma dan nilai-nilai kelompok yang kita ikuti menjadi norma dan
nilai-nilai kita sendiri. Kita menganutnya. Kita membawanya bersama kita.
Identitas memengaruhi setiap aspek karakter kita, tapi identitas mempunyai
relevansi khusu dengan ketabahan.
Sering kali, keputusan tabah atau tidak yang
kita buat untuk bangkit sekali lagi adalah persoalan identitas melebihi apa
pun. Sering kali, hasrat dan kegigihan kita bukanlah hasil analisis yang dingin
dan penuh perhitungan terhadap biaya dan manfaat dari alternative. Sebaliknya,
sumber kekuatan kita adalah diri kita yang kita kenali. Budaya dan identitas
sangatlah kritis dalam memahami cara orang-orang tabah menjalani kehidupan
mereka. Logika dari biaya dan manfaat yang diantisipasi tidak menjelaskan
pilihan mereka dengan baik. Logika dari identitaslah yang menjelaskannya dengan
baik. Logika dari identitaslah yang menjelaskannya dengan baik.
Ketabahan dalam bahasa Finlandia
adalah sisu. Ini bukan terjemahan sempurna. Ketabahan memberi pengertian
memiliki hasrat untuk mencapai cita-cita level puncak tertentu dan kegigihan
untuk menindaklanjuti. Sisu, di lain pihak merujuk pada sumber kekuatan batin,
semacam modal psiklogis yang diyakini bangsa Finlandia sebagai pembawaan lahir
mereka yang diwarisi dari nenek moyang. Secara harfiah, sisu merujuk pada
pembawaan lahir seseorang, nyali mereka. Sisu ini adalah gabungan antara unjuk
kegagahan dan keberanian, kegarangan dan keuletan, kemampuan untuk terus
bertempur saat kebanyakan orang akan menyerah, bertempur dengan tekad untuk
menang.
Ada dua pelajaran dahsyat yang dapat
kita ambil dari sisu. Pertama, menganggap diri Anda sebagai seseorang yang
mampu mengatasi kesulitan besar kerap menyebabkan Anda memiliki perilaku yang
mengukuhkan kebenaran konsepsi diri tersebut. Kedua, meskipun gagasan tentang
sumber energy batin tidaklah masuk akal, perumpamaan ini sangat tepat.
Bila Anda menciptakan visi untuk
diri Anda sendiri dan bertahan pada visi tersebut, Anda bisa membuat banyak hal
menakjubkan terjadi dalam hidup Anda. Pelatih bola basket John Wooden,
mengatakan, “Kesuksesan itu tidak pernah final; kegagalan itu tidak pernah
fatal. Yang penting adalah keberanian. Bagaimana budaya ketabahan berlanjut,
tidak dalam kenikmatan kesuksesan, tapi juga dalam kesengsaraan dalam
kegagalan. Pengasuhan anak yang mendukung dan menuntut itu bijak secara
psikologis
Komentar
Posting Komentar