GRIT KEKUATAN PASSION & KEGIGIHAN (3) Upaya Dua Kali Lebih Penting
Setiap
kali ada orang yang berhasil mencapai prestasi besaar yang patut ditulis, kita
buru-buru mengangkatnya sebagai orang yang luar biasa “berbakat”. Bila menekana
bakat secara berlebih, kita meremehkan hal lain. Kesimpulan dalam artikel
berjudul “The Mundanity of Excellence”, Faktanya, prestasi manusia yang paling
memesona adalah keseluruhan elemeen individu yang tak terhitung jumlahnya, yang
masing-masingnya adalah hal yang biasa.
Dalam studi Dan Chambliss. “Keterampilan
atau kegiatan kecil, yang masing-masing dipelajari atau diketahui secara
kebetulan yang dilatih secara cermat menjadi sebuah kebiasaan, lalu dicocokkan
satu sama lain menjadi kesatuan utuh. Tidak ada hal ynag luar biasa pada tindakan
ini; hanya kenyataan bahwa ini semua dilakukan secara konsisten dan benar, dan
secara bersama menghasilkan keunggulan.” .
“Dengan segala hal sempurna, kita
tidak bertanya bagaimana kesempurnaan tersebut tercapai, sebaliknya, kita
bersukacita dengan kenyataan saat ini seolah-olah kenyataan ini dating dari
tanah berkat sihir.” Tulis Nietzsche. Memitoskan bakat alami menghindarkan kita
dari keharusan untuk menghadaoi tantangan. Membuat kita bisa santai. Bakat
tidaklah cukup untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Bakat adalah secepat apa
keterampilan Anda menjadi semakin baik bila Anda menginvestasikan upya.
Prestasi adalah paa yang terjadi bila Anda membawa keterampilan yang Anda
peroleh dan menggunakannya. Upaya adalh faktor yang dimasukakan ke perhitungannya
dua kali, bukan sastu kali. Upaya membangun keterampilan. Pada waktu bersamaan,
upaya membuat keterampilan menjadi produktif.
Irving mengatakan “Untuk melakukan
sesuatu dengan sangat baik, Anda harus membentangkan diri, bahwa bila kita
melakukan sesuatu berulang kali, sesuatu yang sebelumnya tidak alami menjadi
alami. Anda belajar bahwa Anda memiliki kapasitas untuk hal itu, dan hal itu
tidak dating dalam sekejap”. Memegang teguh komitmen kita meskipun tidak merasa
nyaman, bersemangat untuk mencobanya kembali, merefleksikan ketabhan. Karena
tanpa komitmen, keteranpilan tidak meningkat, dan pada waktu yang sama berhenti
menghasilkan sesuatu dengan apa pum keterampilan Anda. Sekeras apa kita
menodorng diri untuk melakukan latihan tertentu itu penting, tapi rintangan
lebih besar terhadap kemajuan adalah bahwa kita terkadang berhenti berlatihsama
sekali. Upaya konsisten adalah segalnaya.
Banyak dari kita, yang memulai hal
baru, dengan penuh semangat dan niat baik, lalu menyerah secara permanen begitu
menjumpai rintangan nyata yang pertama,
tampaknya, terlalu dini dan terlalu sering berhenti melanjutkan apa yang
kita mulai. Yang lebih penting daripada upaya yang dilakukan orang tabah dalam
satu hari adalah mereka bangun pagi keesokan harinya, dan keesokan harinya
lagi, dan terus berlatih.
Seseorang yang dua kali lebih
berbakat tapi dengan semangat kerja separuh dari orang lain mungkin akan
mencapai level keterampilan yang sama tapi menghasilkan jauh lebih sedikit
setelah beberapa waktu. Ini karena saat orang-orang tabah meningkatkan
keterampilan mereka, mereka juga menggunakan keterampilan itu. Karena bekerja
lebih keras dalam jangka panjang akan mencapai lebih banyak hal. “Bakat Anda
miliki ssecara alami.Keterampilan hanya bisa dikembangkan dengan upaya berkelanjutan
untuk mengasah keahlian Anda”, ujar Will Smith.
Keterampilan tidak sama dengan
prestasi. Tanpa upaya, bakat Anda tidak lebih dari potensi yang tidak dipenuhi.
Tanpa upaya, keterampilan Anda tidak lebih dari apa yang bisa Anda lakukan tapi
tidak Anda lakukan. Dengan upya, bakat berubah menjadi keterampilan dan, pada
waktu yang sama, upaya membuat keterampilan berubah menjadi produktif.
Komentar
Posting Komentar