Better than Before (5) Keinginan, Kenyaman, dan Alasan
Kenyamanan,
dan ketidaknyaman menguji bagaimana kita dapat membentuk kebiasaan kita dengan
menyesuaikan jumlah usaha yang terlibat. Dengan menjaga agar tidak menimbulkan
alasan dan pembenaran, dan dengan membuat kebiasaan kita semenyenangkan
mungkin, kita membantu diri kita untuk berhasil.
“Abstainer” dapat menjalankan kebiasaan dengan
lebih baik saat mereka melakukan sepenuhnya. “Moderator”, sebaliknya, adalah
orang yang dpat melakukan lebih baik saat mereka melakukannya dengan sesuka
hati. Abstain adalah strategi berlawanan dan tidak umum. Sangat jelas bahwa
tidak semua orang dapat menjalankan strategi ini. Satu-satunya untuk
menghilangkan godaan adalah dengan menyerah pada hal tersebut, “menyerah dapat
memberikan rasa lega, untuk mengakhiri pergelutan mental tentang apakah perlu
dan kenapa dan kapan perlu menuruti keinginan hati. Semakin sedikit kita menikmati sesuatu,
semakin sedikit kita menginginkannya.
Kenyamanan membentuk segala sesuatu
yang kita lakukan. Orang-orang dan intuisi memanfaatkan kenyataan bahwa
kebiasaan dapat terus dijalankan dengan lebih baik saat mereka merasakan
kesenangan. Sebuah aktivitas terlihat lebih mudah dan karenanya memang lebih
mudah saat melibatkaan elemen yang menyenangkan, memuaskan, atau keindahan.
Lebih mudah untuk membuat aktivitas yang menyenangkan untuk menjadi sebuah
kebiasaan.
Semakin sulit untuk melakukan
sesuatu, semakin sulit melakukannya secara impulsive, maka ketidaknyaman
membantu kita untuk tetap menjalankan kebiasaan baik. Perencanaan “jika-nanti”,
kita mencoba untuk merencanakan setiap tantangan dari kebiasaan yang mungkin
timbul, jadi kita akan membuat keputusan dalam keadaan “panas” kita sudah
memutuskan dan keragu-raguan akan bersikap. Strategi Perlindungan mengharuskan
kita untuk melihat dengan sangat realistis, bahkan mungkin fatalistic terhadap
diri sendiri. Tapi selagi mengakui kemungkinan adanya godaan dan kegagalan
tampak seperti pendekatan yang gagal, hal tersebut membantu kita untuk
mengenali, menghindari, dan mengatasi rintangan yang sepertinya dapat membuat
kita terjatuh.
Merupakan sifat alami manusia
menemukan celah. Sebuah celah adalah argument untuk mengapa kita harus
melanggar kebiasaan baik yang sedang kita jalani. Celah untuk menghindar dari
kebiasaan sering kali ada dalam pikiran kita, hampir di bawah tingkat
kesadaran. Biasanya, celah digunakan saat suasana tidak baik, dalam keinginan
untuk menyingkirkan sebuah kebiasaan. Dengan menangkap diri kita sendiri dalam
tindakan mencari celah, kita memberi diri kita sendiri kesempatan untuk
menolaknya, dan bertahan pada kebiasaan yang ingin kita bangun.
Saat kita mengalihkan perhatian
kita sendiri, kita dengan sengaja mengalihkan pikiran pada hal lain, dan dengan
melakukannya, kita mengubah pengalaman kita. Gangguan dapat membantu kita untuk
menolak godaan, meminimalisasikan stress, merasa segar kembali, dan menoleransi
rasa sakit, dan hal tersebut dapat membantu kita untuk tetap menjalankan kebiasaan
baik kita.
Strategi Hadiah adalah metode yang
sangat familier dan popular untuk menyemangati perilaku yang baik. Namun,
hadiah memiliki beragam konsekuensi yang kompleks. Termotivasi secara intrinsic
cenderung membuat kita tetap menjalankan sebuah perilaku/kebiasaan, dan rasanya
memuaskan. Imbalan menimbulkan bahaya bagi kebiasaan adalah bahwa mereka
memerlukan sebuah keputusan. Bahaya ketiga yang ditimbulkan oleh imbalan adalah
risiko dari “garis akhir”. Imbalan dari mencapai garis akhir sebenarnya bisa
merusak kebiasaan. Imbalan untuk kebiasaan baik adalah kebiasaan itu sendiri.
Kemajuan terus-menerus adalah kebalikan dari garis akhir.
“Hadiah” mungkin terdengar seperti
strategi untuk memanjakan diri sendiri, strategi yang sembrono, tapi sebetulnya
tidak juga. Meskipun hadiah membuat kita lebih mudah untuk tetap melakukan
kebiasaan baik, jika kita membuat kebiasaan akan hadiah itu sendiri, maka hal
itu dapat berhenti terasa seperti hadiah. Goethe mengatakan, “Apapun yang
membebaskan semangat kita tanpa memberikan penguasaan terhadap diri sendiri
adalah sesuatu yang bersifat merusak”. Dan apa pun yang membebaskan semangat
kita dan juga memberikan penguasaan terhadap diri kita sendiri adalah suatu hal
yang membangun.
Memasangkan dapat bekerja dalam
segala situasi. Memasangkan dapat memberikan kepuasaan atas mengerjakan banyak
hal dalam waktu, karena secara definisi, dua hal terlaksana sekaligus. Kita
dapat menggunakan strategi memasangkan ini untuk mencegah diri mengikuti
kebiasaan tidak diinginkan.
Komentar
Posting Komentar